Artikel makalah tentang Tuntunan Manasik Haji dan Umrah – meliputi dari, pengertian, jenis, Syarat, hukum, makna, rukun, haji wajib, cara dan waktu melaksanakannya sesuai ajaran islam.
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum, Apa itu Manasik Haji dan Umrah, hal ini merupakan salah satu rukun yang terdapat di dalam ajaran agama islam, sehingga bagi oprang yang mampu unutk melaksanakannya harus mengetahui syarat dan cara melaksanakan nya, nah bagi anda yang belum tahu apa itu dan cara manasih haji, langsung saja simak pembahasn di bawah ini:
Pengertian Manasik
Manasik Haji setelah adalah syar’i dengan memuji Allah dan melakukan aktifitas yang ditetapkan dalam Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sehinga ibadah Haji dapat mencapai dengan sempurna.
Tuntunan Manasik Haji dan Umrah,, adalah sebuah perjalanan ke tempat suci untuk melakukan ibadah dan akan melakukan mansik dengan cara latihan, karena harus mencapai beribadah sempurna.
Baca Juga: Doa Wukuf
Jenis-Jenis Manasik Haji
Dari pembahsan di atas maka tidak banyak orang yang mengetahui apa itu manasik, sehingga kami akan memberikan jenis-jenis manasik haji yang telah ditetapkan syariat adalah.
1. Ifrad
Ifrad adalah salah satu dari jenis haji yang hanya untuk berihram haji tanpa disertai oleh umrah sehingga seseorang yang memilih ritus jenis ini seharusnya hanya merencanakan untuk haji dan kemudian pergi ke Mekah dan Tawaf Qudum, diantaranya adalah.
A. Berumroh sebelum bulan haji dengan menetap di Makkah sampai ibadah haji di laksanakan.
B. Berumroh sebelum bulan haji dan pulang ketempat tinggalnya untuk kembali menuju Mekkah dan akan menunaikan ibadah haji dengan sempurna.
2. Tamattu
Tamatu’ adalah Berihram untuk umroh di bulan haji setelah Berihram ini untuk haji wajib baginya untuk melaksanakan haji dengan mencukur rambutnya setelah Tawaf dan Sa’i.
3. Qiran
Qiran adalah Berihram untuk Umrah dan Haji pada saat yang sama sehingga hal ini untuk membawa Hadyu seperti yang digambarkan oleh Nabi Shallallahuahualaalaihi wasallam, diantaranya.
A. Berihram untuk Haji dan Umrah dengan mengungkapkan “لبيك عمرةً وحجًا” bahwa Nabi sallallaahu’alaihi Wasallam berkata:
B. Lakukan heram umroh terlebih dahulu, dengan memulai Tawaf dengan melakukan untuk (ihram) pada saat melakukan ibadah haji, untuk menghapuskan dosa Nabi Shallallahuahu Shala Wasallam bersabda:
Baca Juga: Do’a Multazam
Syarat-Syarat Haji
Syarat dalam melaksanakan Haji yang wajib di ketahui setiap orang yang akan melaksanakan nya adalah lima syarat:
- Islam
- Berakal
- Baligh
- Memiliki kemampuan perbekalan dan kendaraan
- Merdeka
Rukun Haji
Rukun haji adalah salah satu tindakan yang wajib dilakukan sehingga hal ini tidak dapat diganti apa bila seseorang meninggalkan rukun haji diantaranya adalah sebagai berikut:
- Niat haji atau haji
- Sebelum tinggal di gurun Arafat
- Tawaf (di sekitar Ka’bah)
- Sa’I (joging di antara bukit Safa dan Marwah)
- Potong atau cukur rambut
- Rapi
Baca Juga: Do’a Tawaf Wada
Haji Wajib
Haji Wajib adalah tindakan yang harus dilakukan pada ibadah haji. Jika ibadah haji dilanggar, haji tidak sah kecuali membayar bendungan (denda) dengan menyembelih hewan.
Ada enam jamaah haji wajib:
- Ihram dengan niat haji dan Miqat atau apa yang sudah ditentukan.
- Mabit (bermalam) sebagai Muzdalifah di malam haji
- Lempar tiga jumrah
- Mabit (semalam)
- Tawaf wada
- Menjauhi apa yang di larangan
Cara Ibadah Haji
Dari pembahasn di atas maka kami juga akan memberikan beberapa cara dalam melaksanakan ibadah haji yang baik dengan tuntunana apa yang sudah di ajarkan oleh Nabi Shallallahuahu Shala Wasallam.
Berikut beberapa cara untuk melaksanakan ibadah haji:
1. Sebelum tanggal 8 Dhu al-Hijjah, para jamaah mulai berlatih untuk haji di Masjid Agung (Mekah).
2. Hari kedelapan Dhu al-Hijjah disebut sebagai Hari Tarwiyah karena para jamaah menyiapkan persediaan untuk sampai ke Mina dan Arafah, untuk meminum sumber air zam-zam.
3. Jemaah haji melakukan ibadat haji dengan ibadah haji, dimulai dengan mandi, memakai wewangian dan pakaian, sambil mengucapkan Talbiyah.
4. Dalam perjalanan ke Mina jamaah mengatur sholat untuk Dzikir, Ashar, Maghrib dan Isya serta doa pagi.
5. Tanggal 9 Dhu al-Hijjah, semua jamaah pergi ke Gurun Arafat di pagi hari untuk melakukan Wukuf.
6. Ketika wukuf di arafah dari subuh hari ke-9 hingga subuh dilepaskan pada hari ke-10.
7. Tanggal 9 malam di Dhu al-Hijjah, semua jamaah melakukan perjalanan ke Muzdalifah ke mabiten dengan mengambil batu untuk melempar Jumroh secukupnya.
8. Tanggal 9 Dhu al-Hijjah di tengah malam setelah Mabit, para jamaah melanjutkan perjalanan ke Mina untuk menyembah Jumroh.
9. Tanggal 10 Dhu al-Hijjah, para jamaah mengadakan ibadah Jumroh ke-7 di Jumrah Aqabah sebagai pengampunan dan mencukur rambut.
10. Ketika para jamaah mengambil dapat melanjutkan perjalanan mereka ke Masjid Agung untuk haji Tawaf atau menyelesaikan haji.
14. Kemudian para jamaah akhirnya kembali ke Mekah untuk melakukan Tawaf Wada.
Nah demikian yang dapat kami sampaikan pembahasan tentang Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, lengkap dengan dengan pengertian dan cara melaksanakannya, semoga pembahasan ini dapat berguna dan bermanfaat.
Baca Juga: Do’a Talbiyah