Teori Kontraksi

Hallo sobat rumussoal.com kali ini kami akan menyampaikan materi tentang Teori Kontraksi dalam pembentukan bumi – lengkap dengan pengertian, tujuan, srtuktur, dan landasan supaya mudah dipahami.

Teori Kontraksi – Kita pasti sering mendengar bahkan sering merasakan terjadinya fenomena alam yang berhubungan langsung dengan pergerakan muka bumi.

Langsung saja simak pembahasan dibawah ini…?

Teori Kontraksi Adalah

Teori Kontraksi

Teori kontraksi adalah salah satu teori yang telah ditemukan oleh Descrates pada tahun 1596-1650 dengan terjadinya proses dalam sebuah pendinginan pada permukaan bumi.

Maka dalam hal ini akan terbentuk relief yang berupa gunung, lembah, dan juga daratan yang dapat menyebabkan bumi bisa semakin lama akan semakin susut dan juga mengerut.

Perkembangan Dalam Bentuk Permukaan Bumi Ini:

Fenomena alam ini tersebut tanah longsor, gempa bumi,dan penurunan pada permukan tanah, berbagai jika fenomena alam yang itu terjadi maka akan menunjukkan bahwasanya itu bersifat labil, contohnya fenomena di atas menunjukkan bahwa adanya dinamika yang terjadi di atas.

Baca Juga: Fungsi Biogas

Jenis Teori Kontraksi

Dari apa yang sudah kami sampaikan di atas maka kami juga akan memberikan beberapa jenis yang terdapat dalam teori kontraksi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Teori Kontraksi

teori kontraksi

Teori kontraksi (Contraction Theory/Theory of a Shrinking Earth) yang dikemukakan oleh James Dana di Amerika Serikat padaa tahun 1847 dan Elie de Baumant dari Negara Eropa.

pada tahun 1852, Mereka berpendapat bahwa pada kerak bumi akan mengalami pengerutan karena ada penyebabnya terjadi pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas yang berlebihan.

Pengerutan – dengerutan tersebut dapat mengakibatkan bumi manjadi tidak rata, keadaan itu dianggap sama saja seperti buah apel, yaitu apabila bagian dalamnya mengering maka kulitnya akan mengerut.

Teori yang dikatakan oleh kedua ahli itu mendapat banyak sekali kritikan , Kritikan tersebut di antaranya menyatakan bahwa bumi tidak akan mengalami penurunan suhu yang sangat irastis sehingga dapat mengakibatkan terbentuknya pegunungan tinggi ataupun lembah-lembah yang ada di permukaan bumi.

Di dalam bumi terdapat banyak unsur radioaktif yang selalu memancarkan panasnya agar mendapat tambahan panas bumi, selain itu juga , reaksi-reaksi kimia antarmineral di dalam bumi dan pergeseran- pergeseran kerak bumi dapat menimbulkan panas yang cukup.

2. Teori konveksi

teori konveksi

Teori konveksi menjelaskan bahwa terjadinya aliran konveksi ke arah yang vertikal pada lapisan astenosfer yang sedikit kental, aliran ini sanggatlah berpengaruh dalam aliran yang sampai ke kerak bumi terletak di atas permukaan bumi.

Dalam aliran konveksi yang merambat terus sampai ke dalam kerak bumi akan itu akan menyebabkan batuan pada kerak bumi menjadi lunak, gerak aliran dari dalam permukaan bumi mengakibatkan permukaan bumi akan menjadi tidak rata.

3. Teori Pergeseran Dasar Laut

Teori Pergeseran Dasar Laut

Robert Diesz, seorang Ahli Geologi dasar laut dari Amerika Serikat membuat teori konveksi yang dikemukakan Hess, Penelitian pada peta topografi dasar laut yang dilakukan olehnya menemukan bahwa bukti-bukti baru tentang saat terjadinya pergeseran dari dasar laut pada arah punggung dasar laut dari ke-2 sisinya.

Pemantauan umur yang sedimen dari dasar laut maka disimpulkan teori tersebut yakni semakin jauh dari punggung dasar laut umurnya semakin tua.

Hal itu berarti ada geseran yang berasal dari punggung dasar laut, ada beberapa contoh dari punggung dasar laut adalah 

  • Cost Pacific Rise
  • Mid Atlantic Ridge
  • Atlantic Indian Ridge
  • Pacific Atlantic Ridge

Baca Juga: Fungsi Herbarium

4. Teori Laurasia – Gondwana

.  Teori Laurasia-Gondwana

Eduard zuess dalam catatan bukunya The Face of the Earth (1884) dan Frank B, Taylor pada tahun 1910 mengemukakan pendapatnya tentang teorinya bahwa pada awalnya ada 2 benua di kedua kutub bumi ini.

Benua – benua itu diberi nama gondwana dan Laurentia (Laurasia),Ke-2 benua itu lalu bergerak dengan perlahan ke arah ekuator lalu terpecah-pecah dan membentuk benua-benua baru seperti sekarang ini.

Australia, afrika dan amerika selatan dahulunya menyatu dalam gondwanaland, dan pada benua – benua lainnya menyatu kedalam Laurasia, akan dipercaya oleh banyak para ahli sebab bentuk pecahan benua itu apabila kita gabungkan dapat tersusun dengan baik.

Baca Juga: Fungsi Nutrisi

5. Teori Apungan Benua 

Teori Apungan Benua (Continental Drift Theory)

Pada teori yang kita bahas kali ini yaitu teori apungan benua dikatakan oleh seseorang yaitu Alfred Lothar Wegener pada tahun 1912 di dalam bukunya yaitu Oceans dan The Origin of the Continent’s, Wegener ialah teori mengenai perkembangan dari bentuk permukaan bumi yang berhubungan langsung dengan pergeseran benua.

Menurut Wegener, didasar permukaan bumi pada awalnya hanyalah sebuah benua besar yang disebut dengan Pangea ( dalam bahasa Yunani yang berarti keseluruhan pada bumi ), juga sebuah samudra yang bernama Panthalasa, benua itu lalu bergeser dengan perlahan kearah barat dan ekuator yang mencapai posisi seperti sekarang.

Gerakan wegener disebabkan dengan terjadinya rotasi pada bumi yang nantinya akan menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat gerakan cenderung ke arah ekuator, selain itu adanya gaya tarik-menarik antara bulan dan bumi akan menghasilkan gerak ke arah barat.

Gerakan ke arah barat itu bisa terjadi seperti halnya pada saat sedang terjadinya gelombang pasang, yakni akibat revolusi bulan yang bergerak dari arah barat ke timur, namun sekitar tahun 1960-an munculah komentar terhadap teori ini yang menanyakan kemungkinan pada massa benua yang sangat besar dan berat bisa bergeser di atas lautan yang sangat keras ini.

Baca Juga: Fungsi Makanan

6. Teori Lempeng Tektonik

Teori Lempeng Tektonik

Pada teori tentang lempeng tektonik dikemukakan oleh para ahli geofisika dari Negara Inggris, Robert Parker dan juga Me Kenzie ,Ke-2 ahli itu mempubliskan bahwa teori yang sempurna pada teori-teori sebelumnya, pergeseran dari dasar laut seperti contohnya pergeseran benua,

Teori konveksi sebagai 1 kesatuan didalam konsep yang sangat bagus dan sangat penting dan juga bisa diterima oleh para ahli dari geologi, litosfer dan Kerak bumi yang mengambang di atas lapisan astenosfer dianggap 1 lempeng yang saling berhubungan satu sama lainya.

Aliran konveksi yang keluar dari dalam punggung laut akan menyebar ke kedua sisinya, dan sedangkan di bagian lainnya akan kembali lagi dan masuk lagi ke lapisan dalam bumi dan bercampur lagi dengan materi-materi lapisan itu.

Pada daerah tempat masuknya materi ini yakni bisa disebut sebagai dengan patahan (transform fault) yang dibedakan dengan adanya pulau vulkanis dan palung laut.

Sekarang ini di permukaan bumi terdapat 6 lempeng utama yaitu sebagai berikut.

  • Lempeng Eurasia – wilayah ini meliputi Asia, Eropa, dan daerah pinggirannya termasuk juga Indonesia.
  • Lempeng Antartika – wilayah ini meliputi lempeng Lautan Antartika dan kontinen Antartika .
  • Lempeng Amerika – wilayah ini meliputi Amerika selatan , Amerika utara Selatan, dan setengah lagi bagian barat Lautan Adantik.
  • Lempeng Afrika – wilayahnya ini meliputi setengah bagian timur Lautan Atlantik Afrika, bagian barat Lautan Hindia dan setengah bagian timur Lautan Atlantik.
  • Lempeng Pasifik – wilayah ini meliputi seluruh lempengan bumi di Lautan Pasifik.
  • Lempeng India-Australia – wilayah ini meliputi subkontinen India di- Australia bagian barat dan juga lempeng Lautan Hindia.

Pergerakan pada lempeng tektonik dapat menyebabkan bentuk di permukaan bumi yang berbeda-beda, beragam bentukan ini dipengaruhi oleh kekuatan gerak lempeng dan arah.

Ada tiga kemungkinan dalam kekutan pergerakan dua lempeng, yaitu sama-sama lemah, sama-sama kuat, dan yang sangat kuat, sedangkan yang lainnya lemah.

Batas lempengan ktonik diberi tanda dengan bentuk-bentuk alam akibat aktivitas dari lempeng itu, batas pada lempeng tektonik bisa dibedakan menjadi 3 jenis

  • Batas konvergen
  • Batas divergen
  • Batas sesar mendatar

Sekian sobat pembahasan dari rumussoal.com materi tentang Teori Kontraksi dalam pembentukan bumi, semoga materi yang singkat ini dapat bermanfaat, sekian dan terima kasih.

Baca Artikel Lainya: